Metroterkini.com - Asteroid berukuran kurang lebih hingga 680 meter disebut akan melintas mendekati Bumi pada Sabtu (6/3/2021) pagi. Asteroid tersebut bernama 99942 Apophis.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( Lapan) Andi Pangerang mengatakan, asteroid 99942 Apophis itu akan mendekati Bumi pada pukul 08.15 WIB.
"Memang asteroid Apophis akan melintas dekat Bumi, tetapi bukan jarak terdekatnya. Kalau dalam WIB pukul 08.15, kalau dalam UT (universal time) tanggal 6 Maret pukul 01.15," terang Andi, Jumat (5/3/2021).
Andi menuturkan, walaupun dikatakan mendekati Bumi, jarak asteroid Apophis masih terbilang cukup jauh.
Asteroid tersebut akan berjarak 0,11265 satuan astronomi (sa) atau 43,84 jarak Bulan atau 16.852.440 kilometer. Lebih lanjut, asteroid 99942 Apophis akan bergerak dengan kecepatan mencapai 16.488 kilometer per jam atau 13,5 kali kelajuan suara (13,5 mach).
"Dengan perkiraan ukuran Apophis sendiri antara 310-680 meter. Tetapi, masyarakat tidak perlu khawatir. Apophis ini tidak akan jatuh ke bumi pada 2021 ini," terang Andi.
"Karena jaraknya cukup jauh dari limit roche Bumi-Matahari, limit di mana benda langit masih dipengaruhi gaya gravitasi Bumi, yang besarnya 556.397 km. Bahkan jauh lebih besar dibandingkan limit roche Bumi-Bulan yang besarnya 9.492 km," imbuhnya.
Akan tetapi, fenomena alam ini tidak bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia lantaran jauhnya jarak seperti yang telah dijelaskan di atas. Bukan hanya terjadi hari ini, Asteroid Apophis juga pernah melintas mendekati Bumi pada 21 Desember 2004, 9 Januari 2013, dan 24 April 2016. Kemudian, setelah melintas pada hari ini, Apophis diperkirakan akan mendekati Bumi lagi pada 14 April 2029.
Menurut analisisnya, asteroid 99942 Apophis tersebut akan jatuh ke Bumi pada waktu tersebut.
"Pada tanggal itu merupakan jarak terdekatnya sebesar 0,00025 sa atau 1 per 10 jarak Bulan atau sekitar 37.400 kilometer. Ada kemungkinan akan jatuh di 14 April 2029," jelas Andi.
Mengenai bentuk, asteroid Apophis ini seperti asteroid pada umumnya yang tidak beraturan tetapi sedikit lonjong dan tidak bulat. Ketika mengalami tekanan ram atau tekanan yang diakibatkan oleh gerakan yang sangat cepat di dalam fluida, saat memasuki atmosfer bumi, suhu asteroid akan lebih memanas.
"Namun suhu aslinya jauh lebih dingin dari itu, antara 200 hingga 165 kelvin. Atau minus 73 hingga 108 derajat celcius," pungkasnya. [**]